31 Desember 2024
Pentagon mengumumkan bahwa seorang tahanan dari Teluk Guantanamo telah dipulangkan ke Tunisia, sebagai bagian dari upaya pemerintah Amerika Serikat untuk mengurangi jumlah tahanan di fasilitas penahanan kontroversial tersebut. Pemulangan ini dilakukan setelah proses evaluasi yang melibatkan sejumlah badan keamanan dan diplomasi.
Identitas Tahanan yang Dipulangkan
Tahanan yang dipulangkan adalah Ridha Ahmad Ben Saleh, seorang warga negara Tunisia yang ditahan sejak 2002 tanpa dakwaan resmi.
- Latar Belakang Penahanan:
- Ben Saleh diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok ekstremis di Timur Tengah, meskipun tidak ada bukti yang cukup untuk mengajukan tuntutan hukum terhadapnya.
- Evaluasi Keamanan:
- Sebelum dipulangkan, sebuah panel antarlembaga AS memastikan bahwa Ben Saleh tidak lagi dianggap sebagai ancaman signifikan terhadap keamanan nasional.
Pernyataan Resmi Pentagon
Pentagon menyatakan bahwa pemulangan ini sejalan dengan komitmen AS untuk menutup fasilitas Guantanamo secara bertahap.
- Komentar Resmi:
- “Pemulangan ini dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan nasional, serta koordinasi erat dengan pemerintah Tunisia untuk memastikan proses reintegrasi yang aman,” ujar juru bicara Pentagon.
- Kelanjutan Upaya Penutupan:
- Pentagon menambahkan bahwa mereka akan terus berupaya mengurangi jumlah tahanan di Guantanamo melalui pemulangan atau pemindahan ke fasilitas lain.
Respons Pemerintah Tunisia
Pemerintah Tunisia menyatakan kesiapan mereka untuk menerima Ben Saleh dan memastikan proses reintegrasinya ke masyarakat.
- Jaminan Pemerintah:
- Tunisia akan memberikan pengawasan ketat terhadap Ben Saleh dan menyediakan program rehabilitasi untuk membantunya beradaptasi kembali ke kehidupan sipil.
- Kerja Sama Diplomatik:
- Pemerintah Tunisia juga memuji kerja sama dengan AS dalam menyelesaikan kasus ini, yang menjadi bagian dari hubungan bilateral yang lebih luas.
Kritik dan Dukungan terhadap Kebijakan Guantanamo
Pemulangan ini memicu beragam reaksi dari berbagai pihak, termasuk aktivis HAM dan pengamat politik.
- Kritik dari Aktivis HAM:
- Banyak yang mengkritik sistem penahanan di Guantanamo yang memungkinkan seseorang ditahan tanpa proses hukum selama bertahun-tahun.
- “Pemulangan ini merupakan langkah kecil, tetapi fasilitas seperti Guantanamo seharusnya sudah lama ditutup,” ujar seorang aktivis Amnesty International.
- Dukungan untuk Upaya Penutupan:
- Beberapa analis mendukung langkah pemerintah AS untuk mengurangi jumlah tahanan di Guantanamo, menyebutnya sebagai bagian dari upaya memperbaiki citra AS di panggung internasional.
Jumlah Tahanan di Guantanamo
Dengan pemulangan Ben Saleh, jumlah tahanan di Teluk Guantanamo kini berkurang menjadi 28 orang, jauh menurun dari puncaknya yang mencapai sekitar 780 tahanan pada 2002.
- Tahanan yang Tersisa:
- Sebagian besar tahanan yang tersisa adalah mereka yang menghadapi dakwaan resmi atau dianggap sebagai ancaman signifikan oleh pemerintah AS.
- Upaya Berlanjut:
- Pemerintah AS berkomitmen untuk terus mengevaluasi setiap tahanan, dengan tujuan menutup fasilitas tersebut secara penuh di masa depan.
Kesimpulan
Pemulangan Ridha Ahmad Ben Saleh ke Tunisia mencerminkan upaya berkelanjutan AS untuk menutup Teluk Guantanamo, sebuah fasilitas yang telah lama menjadi simbol kontroversi dalam perang melawan terorisme. Meski demikian, jalan menuju penutupan penuh fasilitas ini masih panjang, dengan tantangan hukum, diplomasi, dan keamanan yang harus dihadapi.
Akankah Guantanamo akhirnya ditutup sepenuhnya? Dunia menanti langkah-langkah selanjutnya dari pemerintah AS.