Pemerintah memutuskan untuk menutup sementara Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta selama perayaan Natal. Keputusan ini diambil untuk alasan keamanan dan pengaturan lalu lintas selama berlangsungnya ibadah Natal, yang diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan jemaat.
Alasan Penutupan Sementara
Penutupan Terowongan Silaturahmi dilakukan untuk meminimalkan risiko kepadatan di sekitar area ibadah. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menyatakan bahwa langkah ini juga bertujuan untuk memastikan kelancaran pengamanan selama acara Natal berlangsung.
“Penutupan ini bersifat sementara dan merupakan bagian dari langkah antisipasi untuk menjaga ketertiban dan keamanan di area sekitar Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal,” ujar Kombes Komarudin.
Pengaturan Alternatif
Meski terowongan ditutup, pemerintah telah menyiapkan pengaturan alternatif bagi pejalan kaki yang biasa menggunakan fasilitas ini. Jemaat Gereja Katedral dan jamaah Masjid Istiqlal diarahkan untuk menggunakan jalur lain yang telah disiapkan dengan pengamanan ketat dari aparat.
Petugas juga telah memasang rambu dan tanda pengalihan jalur untuk memastikan kelancaran akses ke dua tempat ibadah ikonik tersebut.
Pengamanan Ketat di Sekitar Lokasi
Pengamanan di sekitar Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral diperketat untuk memastikan keamanan perayaan Natal. Lebih dari 1.000 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan petugas pengamanan lokal dikerahkan untuk berjaga di area tersebut.
Selain itu, pengamanan menggunakan teknologi canggih seperti CCTV dan metal detector juga disiapkan untuk memantau situasi di sekitar lokasi ibadah.
Respon Jemaat dan Masyarakat
Keputusan penutupan sementara terowongan ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Banyak yang memahami langkah tersebut sebagai upaya untuk menjaga keamanan, meskipun beberapa berharap akses dapat tetap dibuka dengan pengaturan yang lebih baik.
“Kami memahami langkah ini untuk kebaikan bersama, terutama untuk memastikan ibadah Natal berjalan lancar,” ujar Maria, salah satu jemaat Gereja Katedral.
Tentang Terowongan Silaturahmi
Terowongan Silaturahmi, yang diresmikan pada 2021, menjadi simbol harmoni dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Fasilitas ini tidak hanya mempermudah akses antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, tetapi juga menjadi lambang toleransi yang menginspirasi masyarakat luas.
Kesimpulan
Penutupan sementara Terowongan Silaturahmi selama perayaan Natal menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang merayakan. Meski menimbulkan sedikit penyesuaian, langkah ini diharapkan dapat memastikan perayaan Natal berlangsung dengan tertib dan damai.
Terowongan ini akan kembali dibuka untuk umum setelah perayaan Natal selesai, sesuai dengan pengaturan yang ditetapkan pihak berwenang.