20 Januari 2025
Pasar saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menunjukkan lonjakan signifikan menyusul laporan komunikasi langsung antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pembicaraan ini disebut-sebut membahas peluang kerja sama ekonomi dan kestabilan geopolitik di kawasan Asia-Pasifik. Meski belum ada rincian lebih lanjut mengenai isi percakapan, reaksi pasar menunjukkan antusiasme terhadap kemungkinan perbaikan hubungan antara dua kekuatan ekonomi dunia tersebut.
IHSG dan Bursa Asia Menguat
Setelah berita percakapan telepon tersebut mencuat, IHSG mencatat kenaikan sebesar 1,8% dalam perdagangan sesi pagi, mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Saham-saham sektor perbankan, teknologi, dan komoditas menjadi pendorong utama kenaikan, mencerminkan sentimen positif investor terhadap stabilitas regional.
Di tingkat regional, indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,5%, sementara Nikkei 225 di Jepang dan Shanghai Composite di China masing-masing naik lebih dari 1%. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi bahwa pembicaraan antara Trump dan Xi Jinping dapat membuka jalan bagi dialog yang lebih konstruktif terkait perdagangan dan investasi global.
Respon Positif Investor
Para analis menyebut bahwa pasar merespons optimisme terhadap potensi perbaikan hubungan AS-China yang sebelumnya memburuk akibat konflik dagang dan isu geopolitik lainnya.
“Telponan ini menunjukkan sinyal bahwa ada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, yang sangat disambut baik oleh pasar. Namun, keberlanjutan sentimen positif ini tergantung pada langkah konkret dari kedua pihak,” ujar Ryan Pratama, analis pasar dari Global Investindo.
Dampak terhadap Sektor Ekonomi
Lonjakan ini memberikan keuntungan langsung pada sektor-sektor tertentu, seperti teknologi dan manufaktur, yang sangat terpengaruh oleh ketegangan perdagangan AS-China. Saham-saham produsen chip dan teknologi di Asia, seperti Samsung dan TSMC, mencatat kenaikan signifikan menyusul kabar tersebut.
Di Indonesia, sektor komoditas seperti nikel dan batu bara juga mendapat dorongan, mengingat hubungan perdagangan yang erat antara China dan Indonesia. Permintaan dari China yang berpotensi meningkat pasca stabilisasi hubungan geopolitik menjadi katalis positif.
Berapa Lama Dampaknya Akan Bertahan?
Meskipun lonjakan ini membawa sentimen positif, para analis memperingatkan bahwa dampaknya bisa bersifat sementara jika tidak diikuti oleh langkah konkret. Misalnya, kesepakatan perdagangan baru atau kebijakan yang menunjukkan komitmen nyata dari kedua belah pihak.
“Pasar masih rentan terhadap fluktuasi karena situasi geopolitik tetap tidak menentu. Jika komunikasi ini hanya bersifat simbolis tanpa langkah lanjutan, kita akan melihat koreksi dalam waktu dekat,” tambah Ryan.
Penutup
Percakapan antara Trump dan Xi Jinping memberikan angin segar bagi pasar saham Asia, termasuk IHSG. Namun, keberlanjutan sentimen positif ini sangat bergantung pada tindakan nyata yang mendukung hubungan ekonomi kedua negara. Untuk saat ini, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan lebih lanjut dari dialog antara dua kekuatan besar dunia ini.